Kicauan Kacau

Bercerita tentang rasa yang membuatku gila. Tentang hati yang sepertinya beranjak mati. Tentang raga yang semakin lemah.
Semuanya melebur menjadi satu. Rasanya seperti diiris sembilu. Perih ini tak jua luruh.
Suara hati kian mengadu. Gaduh. Berteriak lantang. Seakan menantang. Ingin keluar.
Mendung juga enggan beranjak dari atas kepala. Menggelayut manja, tak terkira.
Entahlah.. sepertinya semua bersepakat untuk memusuhiku. Termasuk kamu. Teman baikku. Sahabatku…
Kalau saja, lidah ini tak kelu. Pasti sudah kutumpahkan semua kekesalan dan amarahku padamu. Tapi nyatanya tak bisa. Kau selalu membuatku terpaku. Sayang, kau menyakitiku teramat dalam.
Ini sudah kesekian kalinya terjadi. Tapi tetap saja aku selalu berbaik hati. Aku terlalu menyayangimu. Menyayangi persahabatan kita. Yang sudah bertahun-tahun lamanya. Dan yang pasti, aku gak mau kehilangan makhluk sepertimu dari hidupku. Kamu sangat berharga.
Biar sang waktu yang menyelesaikan semuanya. Aku hanya berharap, ketika terbangun dari tidurku nanti malam, Tuhan akan menghilangkan sebagian ingatanku tentang luka ini. Dan semuanya kembali seperti semula…
Oiya.. tentang senyum itu. Yang selalu menghiasi wajahku. Andai engkau tahu sayang.. itu hanya hiasan. Untuk menutupi luka yang kian hari kian menganga. Ah..sudahlah, kau pasti juga tak akan menanyakannya. Karena kau tak pernah peka!
xoxo!
0 Comments
Fascha
Jangan merendahkkan diri sendiri kalo sang sahabat udah gak peduli dengan sesuatu yang berharga yang telah kita perjuangkan bersama. Lebih baik jalan sendiri, masih banyak orang yang menjunjung tinggi nilai persahabatan 😀
eda
mba… berasa ditampar2 nih pipinya 😀
makasi mba sarannya 😉
Fascha
Hehehe, soalnya pengalaman pribadi juga… Dan juga pengalaman adekku…
Lusi
Rugi mak merasa kehilangan sementara ybs nggak mikirin lagi. Insya Allah dunia seluas ini akan dapat teman2 baru yang lebih baik.
eda
Yayaya..sedang dlm masa memikirkan..hehe.. Meski berat.
InshaAllah..aamiin.. Makasih mak..
lozz akbar
Ara… sini nduk jangan dekat-dekat emak yang lagi galau.. sama Uncle aja dulu hehehe
mungkin berpisah untuk sementara dulu mbak solusinya.. Kalau dia benar sahabat sejati, insya Allah suatu hari pasti kembali dan mau merubah diri.
Saya amankan dulu Ara deh.. Takut jadi pelampiasan sampean pas emosi hihihi
eda
Ah uncle, mau nyulik ara yaa..
Tenang uncle, ara gak bakal kenapa2, lha wong dia yg terus nyemangatin emaknya ini 😀
InshaAllah..aamiin.. Makasih sarannya uncle 😉
sri sugiarti
hikkkss.sahabat…………..oke….menurutku aku mendukung saja lah apa yg mbak eda…lakukan dan pikirkan saat ini….. kembali mnyeyangi adalah sebuah pilihan yang gak rugi kok….walau hati masih sakit…. biar Allah yg balas kebaikan mbak dgn banyak teman …hihi…*ElapAirmata
eda
Hihi..makasi mbaa 🙂
duniaely
terkadang berbaik hati ada batasannya mbak, mnrtku pribadi lho, jadi nggak bisa lukaditutupi dgn senyum terus menerus, tapi memang lain org lain pikiran ya, jd syah syah saja 🙂