-
Sepi
Sepi… Ternyata sepi ini menyiksaku Tak ada ruang lagi bagiku Meski hanya ada aku Semoga kalian di sana baik-baik saja *kangen ayah dan ara 🙁
-
Antara Sepi dan Menyepi
Sepi dan menyepi itu jauh berbeda. Sepi itu keadaan di mana sekitar kita tak ada akivitas apapun. Hanya ada diri. Sementara menyepi itu, di mana diri kita berada di tempat yang sepi dan lengang. Sengaja untuk menyendiri. Bagian kedua itu -menyepi- paling sering saya lakukan kalau sedang banyak pikiran. Hanya sekadar mencari ketenangan. Biasanya sih, saya hanya tinggal bangun tengah malam (yg ini kebiasaan yg sulit dihilangkan), kemudian melakukan aktivitas dengan laptop atau hp saya tercintah. Menulis apa saja yang ada di otak saya sampai lega. Setelah itu ya sudah. Habis perkara. Yang ini lucu (menurut saya).. ada yang bilang sepi-menyepi-kesepian itu adalah himpunan perasaan seorang insan, merajuk diri, mengharap…
-
Apa(?)
Apa yang kau cari selain aroma kopi di pagi hari? Hitam, dan manis yang siap mengalir ke dalam rongga mulutmu, hangat. Apa yang kau lihat selain embun bening di rerumputan? Kesegaran yang sengaja diturunkan dari udara yang ditinggal malam, menyejukkan. Apa yang kau dengar selain nyanyian burung yang beterbangan? Melantun percikan nada dengan sederhana, indah. Tak ada angin dingin, tak ada awan menawan, matahari yang cukup, dengan curahan kasihnya. Jam dinding yang jarumnya membagi Timur dan Barat, menari tak mendarat. Apa yang kau temukan selain jiwa-jiwa yang mengantarkan pagi? Pada jiwamu yang menatap, kerinduan sepi. Sepi itu milikmu, bukan miliknya.