
Waspadai Saluran Cerna Sensitif pada Anak
Assalamualaikum….
Waspadai Saluran Cerna Sensitif pada Anak. Iyes! Itu penting banget. Jujur saja, saya awam banget soal itu. Taunya cuma sakit perut. Titik. Padahal kan, sakit perut gak melulu mules atau kebelet pup. Bisa jadi, saluran pencernaan kita sedang bermasalah.
Beruntung, saya dan beberapa teman blogger, pada 28 April lalu diundang untuk mengikuti #Nutritalk dengan tema Dasar dan Pedoman Praktis Mengatasi Saluran Cerna Sensitif pada Anak, di hotel JW Marriot, Jakarta. Saya jadi tahu lebih banyak mengenai pentingnya menjaga saluran cerna, terutama pada anak.
Dr. Badriul Hegar, Ph.D, SpA(K) @Nutrisi_Bangsa #NutriTalk pic.twitter.com/znXWnzRKOm
— Eda Akbar (@edapoenya) April 28, 2016
Seperti dikatakan Dr. Badriul Hegar, Ph.D, SpA(K), Konsultan Gastrohepatologi Anak, saluran cerna memiliki peran unik dan penting bagi kesehatan setiap anak. Karena tidak hanya mencerna dan menyerap makanan tetapi juga sebagai pembatas antara ‘dunia luar’ dan ‘dunia dalam’ tubuh. Saluran cerna yang 40% selnya adalah jaringan limfoid yang merupakan sel sistem imun, maka perannya dalam mekanisme pertahanan tubuh secara keseluruhan menjadi sangat penting.
Nah, pada bayi, saluran cerna ini menjadi sesuatu yang sangat rawan. Karena bayi sangat rentan terkena bakteri dan virus. Itu karena secara fisiologi saluran cernanya belum matang sempurna. Sehingga perannya sebagai sistem imun (pertahanan tubuh) juga belum matang. Selain itu, sel-sel pada permukaan usus pada bayi masih dalam posisi renggang sehingga memudahkan kuman atau makanan yang sensitivitasnya tinggi masuk ke dalam tubuh bayi, yang dapat menimbulkan masalah pada kesehatan.
Sekitar 70-80% sel imun dihasilkan oleh saluran cerna dan proses ini berkembang pesat pada satu tahun pertama kehidupan. Saluran cerna sehat diharapkan dapat menoleransi makanan yang masuk ke dalam tubuh anak dan meningkatkan proteksi terhadap kuman penyakit.
Diare Penyebab Kematian #2
Sekitar 30% anak memiliki pencernaan sensitif @Nutrisi_Bangsa #NutriTalk
— Eda Akbar (@edapoenya) April 28, 2016
You know what? Sekitar 30% anak memiliki pencernaan yang sensitif, mudah diare, mengalami konstipasi, atau menghasilkan gas berlebih. Karena itu, harus diberikan asupan nutrisi yang tepat agar saluran cerna dapat menjalankan fungsinya dengan baik dalam mencerna dan menyerap makanan. Begitu juga sebagai pertahanan terhadap beberapa gangguan saluran cerna seperti diare dan konstipasi. Jika tidak, pencernaan sensitif bisa mengganggu tumbuh kembang anak. BAHAYA!
53% pasien diare dirawat di RS, Peringkat kedua penyebab kematian di Indonesia @Nutrisi_Bangsa #NutriTalk
— Eda Akbar (@edapoenya) April 28, 2016
Di Indonesia, diare menjadi penyebab kematian nomor dua, sekitar 15-17% pada anak usia di bawah lima tahun. Sedangkan konstipasi kronis dialami oleh 12% anak. Seorang anak dikatakan terkena diare jika kondisi buang air besar (BAB) cair lebih dari tiga kali sehari. Keadaan ini dapat disebabkan oleh infeksi, seperti virus, bakteri, parasit, dan jamur, atau non-infeksi seperti alergi dan intoleransi makanan. Sedangkan konstipasi, bila si anak mengalami BAB dengan tinja keras dan frekuensi kurang dari 2 kali dalam seminggu.
Rotavirus penyebab diare cair pada anak di bawah 3 tahun @Nutrisi_Bangsa #NutriTalk
— Eda Akbar (@edapoenya) April 28, 2016
Diare akut juga bisa menyebabkan tumbuh kembang anak terganggu. Juga berdampak menurunnya tingkat kecerdasan kognitif. Sementara konstipasi juga bisa menyebabkan anak menderita gangguan perilaku. Penyembuhan terhambatnya tumbuh kembang yang disebabkan diare dan konstipasi, memerlukan waktu yang sangat lama.
Deteksi dini dan tata laksana akurat sangat diperlukan pada gangguan saluran cerna, agar kejadian berkepanjangan atau berulang. Diare dapat dicegah dengan memberikan ASI ekslusif, MPASI sesuai waktu dan kebutuhan bayi, menjaga kebersihan, dan imunisasi. Konstipasi dapat dicegah dengan memberikan cukup cairan dan serat (tidak berlebihan dan tidak kekurangan).
Saluran cerna yang sehat berarti dapat menjalankan fungsinya dengan optimal, tidak saja mencerna dan menyerap makanan, tetapi juga sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Keberadaan mikroflora di dalam saluran cerna juga memegang peran penting terhadap kematangan sistem imun anak. Saluran cerna bayi yang mendapat ASI didominasi oleh bakteri baik yang keberadaannya memberikan keuntungan bagi kesehatan saluran cerna. Oleh karena itu, pemberian ASI eksklusif 6 bulan menjadi sangat penting.
Pencernaan yg sehat di masa awal kehidupan adalah landasan untuk tumbuh kembang optimal @Nutrisi_Bangsa #NutriTalk
— Eda Akbar (@edapoenya) April 28, 2016
Pencernaan yang sehat di masa awal kehidupan adalah landasan untuk tumbuh kembang optimal serta membangun tingkat kesehatan tubuh dan mental secara keseluruhan pada usia dewasa.
Menurut DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), 1000 hari pertama kehidupan merupakan window of opportunity. Tidak hanya untuk perkembangan pencernaan yang sehat, tetapi juga merupakan masa kritis untuk perkembangan otak anak. Karena saluran cerna merupakan jalur masuk nutrisi ke otak sekaligus saluran komunikasi untuk merespon pesan – pesan dari luar. Interaksi dua arah antara otak dan saluran cerna (Gut-Brain Axis) yang lancar akan memaksimalkan tumbuh kembang anak. Otak kita dikendalikan oleh saluran cerna. Bisa dibilang, saluran cerna adalah otak kedua kita. Thats why, what you eat is what you think!
Makanya ya, kalo lapar maksimal, mood suka terjun bebas ? @Nutrisi_Bangsa #NutriTalk
— Eda Akbar (@edapoenya) April 28, 2016
Sehingga bila terdapat gangguan pencernaan pada periode tersebut akan berisiko tinggi berdampak pada pertumbuhan anak dari sisi berat dan tinggi badan, BMI, dan lingkar kepala. Selain itu juga berpengaruh pada perkembangan anak dari sisi penglihatan/pendengaran, motorik, bicara-bahasa, dan personal sosial-emosi.
Dr. Ahmad suryawan makin dini terkena gangguan saluran cerna, makin mudah disembuhkan @Nutrisi_Bangsa #NutriTalk pic.twitter.com/wEGpCgWdgd
— Eda Akbar (@edapoenya) April 28, 2016
Anak dengan tumbuh kembang optimal akan menjalani kualitas hidup yang baik termasuk dari sisi perilaku-sosial maupun prestasi akademis. Pada masa ini, pemberian nutrisi yang tepat dapat menyehatkan pencernaan sehingga tumbuh kembang anak dapat optimal. Sementara pencernaan sensitif dapat berimplikasi tidak saja berupa gagal tumbuh pada anak. Tapi juga berupa gangguan perkembangan emosi, perilaku, dan kecerdasan anak jangka panjang. Nah, ini yang sering disepelekan oleh kita, para orang tua.
Gimana? Udah lebih ngerti mengenai saluran pencernaan sensitif? Mulai sekarang kita sebagai orang tua, harus lebih WASPADA!
Luv,


25 Comments
dani
Maturnuwun Da ilmunya. Lengkap – kap – kap. Ga pernah kepikiran tentang ini sebelumnya euy. Kupikir anak sakit perut ya selalu karna emang mau pup. Huehehehe
Eda
nah kaan… aku pun.. sakit perut > mules > pengen pup
atau lebih parahnya, kalo sakit perutnya karena LAPAR .. hehehe
Rahmah Chemist
Saluran cerna Salfa sepertinya lancar banget Mba Eda. Soalnya kalo byk makan, byk BAB juga. Begitupun sebaliknya… Gimana tuh Mbak?
Eda
kalo BABnya tiap hari dan pupnya lembek, gak ada masalah berarti mbaa.. yang patut dicurigai, kalo pupnya lbh dari seminggu dan keras >> konstipasi
atau
pupnya dalam sehari bisa sampe 3-4 kali dan cair >> diare..
smoga salfa sehat2 terus ya mbaaa…
Salfa Santoso
Budge, aku kalo pup kadang encer kadang keras. Seringnya sih terbentuk pasta.
Oiya, Budhe aq setiap habis makan pasti beberapa waktu kemudian pasti BAB.
Eda
berbentuk pasta = lembek. pup yg normal emang begitu.. kemarin juga diajarin cara deteksi pup yg ‘sehat’ #Eh
kalo tiap abis makan trus pup, jangan2 salfa kekenyangan yaaaa…
Ety Abdoel
Anakku pernah diare… Biasanya cepet kukasih oralit untuk pertolongan pertama agar tak kurang cairan habis itu dibawa ke dokter agar tak berlanjut parah.
Eda
tepat mba, tindakannya.. mmg harus banyak2 dikasih cairan biar gak dehidrasi. kalo berlanjut, baru dibawa ke dokter
Ardiba
Gak janjian, tapi postinganku judulnya juga ada kata waspadai-nya. Mudah2an ada undangan #NutriTalk lagi or acara lain terus kita meet up lagi deh. Asik2.
Eda
hahaha.. sehati kitaaah…
aamiin… mudah2an yaa.. di kota2 kita ajaa.. biar gak jauh2. atau mau maen ke pabriknya di jogja #eh
cumilebay.com
Kalo gw sering mules tp ngak pengen pup dan kadang pemgen pup tp kutahan tahan hahaha
Eda
Lhaaa.. Malah dbalik2 siih mascuum.. Hahaha
Yg penting gak nahan hasrat terpendam yaa #eh
cumilebay.com
Mmg kau tau hasrat terpendam nya hahahah
Mariana Renata
kayaknya semua anak pernah mengalamin seperti ini ya mak..
Titis Ayuningsih
wah orang tua dan calon orang tua harus waspada nih dan mengedukasi banget nutritalk
Lidya
kesehatan anak berawal dari saluran cerna ya
alrisblog
Wah ini kudu diperhatikan serius nih, “1000 hari pertama kehidupan merupakan window of opportunity. Tidak hanya untuk perkembangan pencernaan yang sehat, tetapi juga merupakan masa kritis untuk perkembangan otak anak.”
Kalo bagi orang dewasa pencucian pencernaan secara alami sampai bersih adalah: diare, hehehe…
salam
turiscantik
Aku selalu sedia oralit di rmh buat jaga jaga
Uwien Budi
Yakin gak mau komen? hmmm gak yakin. Makanya komen. 😀 *digethok*
Dari acara Nutritalk kemarin jadi memperdalam ilmu. Jadi kenal sama mbak Eda juga. 😉
Salam hangat seko mBandung.
lindaleenk
kalau yang dewasa peril warning juga ga sama saluran cernanya?
febridwicahya
Duh, aku lupa dulu gimana ._. tapi yang jelas sih sekarang kalau aku habis makan makanan yang pedes bangeeeet, kadang sukaaaa bisa 4 kali ke kamar mandi mbak :p
Purwasuka
ilmu penting nih, *meskipun blom punya anak*
setidaknya bisa jadi bekal buat nanti punya anak 🙂
indah nuria Savitri
Nutri talk seperti ini pentiiing banget memang ya. Dan diare memang tidak bisa dianggap enteng
Keke Naima
Waktu masih batita, Keke pernah diare berat. Memang kalau anak udah terganggu pencernaannya, bikin khawatir banget
Ahmad
untuk anakku belum pernah terkena diare ……. tapi harus jaga-jaga juga pola mkannnya