
[Review Film] Sabtu Bersama Bapak
Assalamualaikum…
Jadi, libur Lebaran kemarin ke mana aja? Kalau saya, mengakhiri liburan dengan nonton film Sabtu Bersama Bapak, di hari Minggu. 😀
Iyes, film yang dibuat berdasar novel best seller milik Aditya Mulya, dengan judul serupa.
Sinopsis
Film ini bercerita tentang Keluarga Garnida. Si Bapak yang bernama Gunawan Garnida, si isteri Ibu Itje dan anak-anaknya, Cakra dan Satya. Hidup mereka yang terlihat selalu bahagia, tiba-tiba berubah ketika Gunawan mengetahui jika dirinya mengidap kanker, dan jatah hidupnya tinggal setahun lagi.
Gunawan khawatir, dirinya tidak bisa membimbing anak-anaknya hingga dewasa. Kematian boleh membawanya pergi. Tapi kematian tidak bisa membatasinya untuk terus menyayangi anak-anaknya. Akhirnya dia membuat banyak rekaman berisikan pesan-pesan untuk kedua anaknya. Setelah Gunawan berpulang, Ibu Itje memutuskan agar kedua anaknya dapat bertemu sang bapak satu kali seminggu, setiap hari Sabtu. Sabtu Bersama Bapak.
Isteri yang baik gak akan keberatan diajak melarat.
Tapi, suami yang baik, gak akan tega mengajak isterinya untuk melarat.
Cast:
Abimana Aryasatya sebagai Gunawan Garnida
Ira Wibowo sebagai Itje
Arifin Putra sebagai Satya
Deva Mahenra sebagai Cakra
Acha Septriasa sebagai Rissa
Sheila Dara Aisha sebagai Ayu
Ernest Prakasa sebagai Firman
Jennifer Arnelita sebagai Wati
Rendy Kjaernett sebagai Salman
Review
First of all, jangan pernah bandingin film ini dengan bukunya. Gak fair. Ya, kan.. di buku, ceritanya bisa dijembrengin hingga 277 halaman, sementara di film, cuma 90 menit.
Merananya saya, waktu itu saya telat nontonnya. Film udah diputar 15 menit saya baru masuk theatre. Jadi saya gak kebagian lihat adegan, di mana Gunawan dan Itje waktu terima dan baca surat vonis dari dokter, tentang penyakitnya. Saya juga gak lihat, gimana si Gunawan ngerekam banyak video buat anak-anaknya, bahkan waktu dia meninggal. Saya baru nonton, waktu anak-anak Itje – Cakra dan Satya – udah gede, dan bantu-bantu Itje di warungnya atau restoran?. Kasihan banget kan, sayanya? 🙁
Yang beda dari bukunya: Di film, si Cakra ketemu Rissa di warung ibunya, bukan teman satu kampus yang ketemu saat wisuda. Anak Cakra dan Rissa cuma 2. Di buku, mereka punya anak 3. Gak tau lagi sih, kalo di awal udah diceritakan kalo di tengah kehamilan anak ketiganya, Rissa mengalami keguguran. Tapi sampe mereka menikah, dan tinggal di Paris, saya yakin, anak mereka cuma 2 di film itu. Beda lainnya, Rissa diceritakan ngotot pengen kerja di luar rumah. Sementara di bukunya, Rissa ngerasa nyaman dengan bekerja sebagai pialang saham dari rumah. Oiya, sama drama penculikan Ryan dan Miku. Di bukunya gak ada cerita ini. 😀
Adegan yang bikin mewek:
Dari awal saya baca buku ini di Oktober 2014, banyak kalimat yang bikin saya mewek, bahkan nangis. Pun di film ini.
Anak. Mereka tidak pernah minta dilahirkan oleh orangtua buruk. Dan ketika mereka mendapatkan orangtua yang pemarah, mereka tidak dapat menggantinya.
- Adegan waktu Rissa bertengkar sama Satya, karena suaminya itu sering marah-marah dan menuntut anak-isterinya untuk selalu terlihat sempurna, di mata Satya. Apalagi waktu Rissa nekat pergi dari rumah, dan nelpon mertuanya (Itje) cerita kalo habis berantem parah sama suaminya. Dan Itje dengan sabar, mendengarkan cerita menantunya dengan sabar, bahkan memberikan semangatnya. Padahal waktu itu, si Itje lagi di RS habis operasi kanker. Huhuhu.. Mana lagi waktu adegan ini, tuan besar langsung pegang dan elus-elus tangan saya. Kalo gak inget waktu itu lagi di bioskop, langsung saya sosor deh si tuan besar. 😆
- Adegan di mana Cakra buru-buru ke Bandung, begitu mendengar kalo ibunya dirawat di RS, karena kanker. Sampe RS, Cakra langsung naik kasur, dan memeluk ibunya dari belakang. Trus, nangis deh berdua. Di situ saya ngerasa speechless. Trus jadi inget ibu saya, yang hampir setahun ini, ditinggal Abah. 🙁
Sebenarnya, banyak adegan yang bikin mewek. Tapi cuma dua adegan itu, yang beneran bikin saya nangis kejer. Anak saya sampai nanya, “bubun kenapa, kok matanya basah? nangis ya?” Kan ekeh tengsin, nek, ditanya anak kayak gitu. Manalagi tangannya si bocah nyeka-nyeka mata saya. 🙁
Adegan yang bikin ngakak:
- Waktu Cakra dikerjain anak buahnya di kantor:
+ Pagi, pak Cakra.
* Pagi, Wati.
+ Sudah sarapan, pak?
* Sudah, Wati.
+ Udah punya pacar, pak?
* Diam kamu, Wati! - Bullyan kedua datang dari Firman yang tiba-tiba masuk ke ruangan Cakra
“Kalo kamu datang ke sini mau nanya status Saya, Saya masih JOMBLO!”
“Saya cuma mau ngingetin 2 hal. Pertama, nanti Bapak ada induksi jam 9 di ruang meeting”
“Satu lagi apa?”
“Mau ngingetin aja, Bapak masih jomblo”
“Enyah, kamu” - Email yang dikirim anak buah Cakra, masih tetap soal perJOMBLOan. (Yang ini sumpah bikin ngakak!)
- Waktu si Cakra mimpin rapat bersama stafnya yang baru, termasuk di situ si Ayu (yang nantinya jadi pacara Cakra). Cakra kelihatan gugup banget, sampai gagap, gak bisa ngomong. Apalagi waktu dia kepleset ngomong, kalo dia sedang malu banget, kepleset jadi, “kemaluan saya besar”. << ini yang bikin Ayu ilfil sama Cakra.
- Waktu Cakra ditanya sama Ayu, dari divisi mana, si Cakra jawab, “dari Divisi Jomblo” (di sini si Ara ngakak kenceng banget. Padahal ya, Jomblo itu apa, saya gak yakin si bocil tau artinya. wkwkwkwk)
- Cakra ngajak makan siang si Ayu, trus kepleset ngomong, “Saya mau makan kamu siang-siang” 😆
- Waktu Cakra ngedate sama Ayu (finally) di Ancol, dan mereka lewat di depan tukang jual obat kuat. Dan si Cakra ngerasa tersinggung, karena dianggap punya Cakra gak gede. 😆
Adegan-adegan itu bikin ngakak banget. Apalagi kalo lihat gimana mimik si Deva (Cakra), ganteng-ganteng bloon gitu deh. Bikin emesh! 😆
Btw, ada yang punya atasan macam Cakra? 😛
Recomended!
Over all, menurut saya, film ini pantas dihadiahi bintang 4. Alurnya hampir sama dengan yang di buku. Bahkan endingnya pun, persis seperti yang ditulis di buku. Cuma karena durasi aja, jadi agak-agak disingkat ceritanya. So far, saya bilang film ini mampu mengadaptasi bukunya.
Saya bilang, film ini paket komlit. Ada lucu, sedih, susah, senang, sampe ketawa ngakak, ada semua di film ini. Pokoknya, film ini wajib tonton banget! Apalagi kalo nontonnya barengan sama suami/isteri. Itung-itung sekalian nambah ilmu dan pengetahuan.
Recomended!
Lesson Learned:
- Orang hidup itu harus punya rencana, rencana, dan rencana. Apalagi yang berkaitan dengan keuangan.
- Jangan pernah membiarkan orangtuamu sendiri. Apalagi kalau ternyata orangtuamu hanya tinggal Ibu. Apapun alasannya. Karena bisa saja kita tidak tahu apa saja yang terjadi di kehidupan orangtua kita. Karena surgamu terletak di telapak kakinya. Kalaupun terpaksa tidak bisa tinggal bersama orangtua, paling gak, sering-sering menanyakan kabar, menengoknya langsung atau sekadar telpon.
- Rencana memang penting dalam hidup, tapi jangan sampai mengabaikan keadaan sekitar. Jangan sampai, karena kita ‘memburu’ masa depan, kita tidak ‘hidup’ saat ini. Terutama bagi para bapak, jangan sampai karena merasa sudah menyiapkan materi berlimpah buat keluarga, si bapak tidak turut serta mendidik dan membesarkan anak-anak. Salah besar! Karena biar bagaimanapun, mendidik dan membesarkan anak, adalah tugas ibu dan bapak. Bukan orang lain. Karena anak-anak juga butuh sosok bapak, bukan hanya ibu. Berikan perhatian dan kasih sayang yang selayaknya kepada anak dan isteri. Ini penting banget.
- Jangan terlalu banyak menuntut isteri untuk sesempurna yang suami inginkan. Jangan pernah membanding-banding isteri dengan ibumu. Ingat, isterimu adalah ibu dari anak-anakmu. Kalau suami menuntut isteri untuk sempurna, apakah suami sudah bersikap sempurna di mata si isteri? Karena kesempurnaan adalah milik Allah, jadi saya jawab, tidak ada manusia yang sempurna. Yang bisa diberikan oleh suami/isteri adalah berusaha untuk menjadi yang lebih baik.
- Buat yang jomblo, untuk menarik perhatian gebetan, bukan hanya modal tampang dan omongan. Tapi yang paling penting dari semua itu adalah kesiapan mental. Apalagi buat cowok yah. Nih, saya kasih tahu. Cewek itu gak perlu janji ini itu, tapi butuh kepastian. Jadi, kalau emang udah niat serius, harus dipersiapkan segala sesuatunya. Termasuk soal materi. Kalau cinta, gak usah ditanya lah. Saya yakin, kalau cowok udah niat mau ngelamar cewek, pasti si cowok cinta. Tapi cinta aja gak cukup kan? 😛
Membangun sebuah hubungan itu butuh dua orang yang solid. Yang sama-sama kuat. Bukan yang saling ngisi kelemahan.
Karena untuk menjadi kuat adalah tanggung jawab masing-masing orang. Bukan tanggung jawab orang lain.
Quote yang paling saya suka dari film ini:
Ketika seorang laki-laki dan perempuan menikah, laki-laki itu meminta banyak dari perempuan.
Saya pilih kamu.
Tolong pilih saya, untuk menghabiskan sisa hidup kamu. Dan saya akan menghabiskan sisa hidup saya bersama kamu.
Percayakan hidup kamu pada saya. Dan saya penuhi tugas saya padamu, nafkah lahir dan batin.
Pindahkan baktimu. Tidak lagi baktimu kepada orangtuamu.
Baktimu sekarang pada saya.
– Cakra Garnida –
Deramah sebelum nonton
Seperti saya ceritakan di awal, ada deramah yang terjadi sebelum nonton. Sebetulnya saya udah rencanain, mau nonton Sabtu Bersama Bapak ini di hari Minggu jam 2.30 siang. Tapi sampai jam 1 siang, saya masih leyeh-leyeh di kasur. Semacam males, gitu deh. Kok ya pas banget, waktu itu ada mba saya datang. Ngobrol-ngobrol lah ngalor ngidul, sampai jam 2 siang. Saya baru inget, kalo saya belum sholat dhuhur. Lari dong ke kamar, trus sholat. Cepet-cepetan, karena filmnya main 30 menit lagi. Tuan besar pun, belum lagi si bocil yang pake rewel, pengen pake baju ini itu. 🙁
Akhirnya tuan besar nyaranin buat nonton pertunjukan yang malam. Saya ogah. Ngotot nonton siang itu. Apapun yang terjadi #halah
Tapi tetep aja gak keburu, yes. Jam 2.30 tet, yang mestinya saya sudah duduk syantiek di dalam theatre, kami malah baru berangkat dari rumah. Kami memutuskan nonton di Tunjungan 21, itu bioskop paling dekat dengan rumah. Naik motor cuma 5 menit, udah termasuk macetnya.
Di loket, ternyata antrenya panjaaang. Saya masih nekat sih. Jam 3 kurang 15, akhirnya saya dapat tiket. Alhamdulillah, masih ada seat kosong. Tapi bagian depan ya. Kursi H tepatnya. Dongak-dongak deh, nontonnya. Tapi ya, namapun udah ngebet, pala pusing liat layar segede itu persis di depan mata pun, dijabanin. Hasilnya, saya ketinggalan 15 menit pertama. Jadi gak tau gimana awal filmnya. Makanya ya, jangan suka malas-malasan kaya saya. 🙁
Selamat Lebaran yaa.. Taqabballahu minna wa minkum..
Salah-salah kata, maafkan saya :*
Luv,


42 Comments
cumilebay.com
Film ini bagus kocak dan gw akhir nya nanggis keluar air mata saat deva datang ke RS meluk ibu nya “Jangan pernah biarkan ibumu sendiri karena dia adalah surgamu”
Ini makjleb banget, semoga gw bisa bahagiain nyokap
Eda
Hooh.. Berasa ditusuk berkali2.. Apalagi aku msh blm bisa bahagiain ibu ?
Cumilebay
Semoga kita masih diberi umur dan rejeki untuk bisa bahagiain nyokap sebelum semua nya terlambat.
Kalopun terlambat, semoga kita tetep di kuatkan dalam iman dan islam mengirimkan doa2 dan alunan ayat suci untuk beliau
Eda
aamiin… makasih masukannya mas cumi 😉
IndahJuli
Beneeeer, mumpung ibu/bapaknya masih sehat, coba deh dibahagiakan, nggak perlu yang besar-besar, perhatian kecil saja bikin mereka senang 🙂
Pengalamanku yang udah nggak punya orangtua lagi, tiap moment selalu nangis bombay. Apalagi kalau lebaran gini, hati nyeri terus lihat orang lain 😀
alrisblog
Aamiin, kak Cum.
kak cum emang anak baik.
cumilebay.com
Eh gw tambahin lagi komen nya, gw suka cakra menemukan jodoh nya. Semoga suatu saat nanti kalo gw minat menikah, menemukan jodoh ku di tempat yag tepat yaitu rumah Allah tempat kita bersujud mengadu dan memohon.
Cinta pada pandangan sepatu di musholla
Eda
Aamiin… Iyaa.. Suka banget bagian yg ituu.. Lupa nulisnya ?
Jiah Al Jafara
Rekomendasi bgt buat nnton. Baiklah, mau baca novelnya dl
Eda
saranku sih mba, mending nonton filmnya dulu. biar gak kecewa 😛
Tante ..
Bunee..
Maaf aku bru tau
Turut berduka cita, abah sakit apa
Blm lama ini tiba2 ngebayangin waktu kita nginep di batu ..
Jadi inget cerita2 abah waktu muda ☺
Eda
gak sakit kok, tant. malah paginya mau ngajak jalan2 adekku. eh, abis makan siang udah gak ada.
thanks yaa.. for your attention *smooch smooch*
All About Men's
Filmnya bagus banget tapi 1 yang bikin bingung itu Rian ama Miku anak siapa??? juah banget ama bapak ibunya
ariesadhar
Nonton lagi, kak. 15 menit aja, terus keluar. Heuheu.
friddaherlinna
Liburan Lebaran ini banyak banget film Indonesia yang tayang di bioskop, ya. Salah satunya ya Sabtu Bersama Bapak ini. Bicara soal casting mah Deva Mahenra jago banget untuk urusan akting ganteng2 oon ngegemesin gitu sih. Di Tetangga Masa Gitu? kan dia sering gitu. Iiihhh, gemeeeezzhhh… 😀
Ardiba
Betah tuh kerja kalau atasannya kocak gitu. Hihi
fitri3boys
kirain sama ya sama bukunya….bukunya udah khatam berkali2 tapi nontonnya belum nih
jampang
baca bukunya aja aja campur aduk rasanya. jadi pengen nonton.
IndahJuli
Abimana ini sepertinya ada di mana-mana ya, filmnya banyak 🙂
Belum baca bukunya, belum nonton juga. Ntar aja kalau yang review udah berkurang, biar asyik nontonnya 😀
rizzaumami
Bukunya fenomenal, semoga filmnya juga fenomenal. Pemerannya kece-kece jadi semangat nonton. Tapi belum punya rencana nonton, belum ada yang diajakin, padahal katamu disuruh nonton sama ebetan mbak :p
Mbak Avy
belum nonton nih…. next skejul
tamanbermaindropdeadfred
Sepakat, Mbak Eda. Saya juga ngerasa semua pemerannya pas ^_^
zata ligouw
aku udah baca bukunya dan nonton filmnya, bener mba, rekomen banget ya 🙂
Dwi Puspita
Aku belum nonton ini, penasaran banget…bagus sepertinya…
febridwicahya
Aku belum nonton ._. tapi, dari novelnya, keliatan banget kalau ini cerita bakal lengkap banget. Ada haru dan kocaknyaaa 😀 aah, penasaraaan :’
Catcilku
Waktu denger ada film ini, sudah ngebayangin kalau nonton dilm ini bakalan nagis terus 🙂 jadi sampai sekarang belum jg nonton
alrisblog
Banyak orang bicara film ini. Berarti bagus. Semoga bisa nonton juga, 🙁
Nathalia DP
hiks… saya belum sempet nonton…
De
gw ngejar film ini belum dapat. Udah gak ada semua di bioskop sekitar rumah.
senin malam browsing, masih ada jadwal tayang di Aeon. Selasa siang ke Aeon, film udah gak tayang
selasa malam browsing lagi, ada jadwal tayang di mall Bale Kota. Rabu siang mau berangkat sempetin browsing, film udah gak tayang
gokil … jadi sampe hari ini gw belum nonton huhuhuhuhu
Bibi Titi Teliti
Atuhlaaaaah…
Aku meuni belum nonton film ini dan merasa kurang kekinian banget siiiiih!
waktu lebaran emang penuuuh semua hiks..
sie-thi nurjanah
Huhuhu…saya ketinggalan film ini. Padahal udah jadwal pingin nonton malah habis masa tayangnya
bukanrastaman
lengkaaap paket komplit nih review. aku belum liat filmnya tapi udah aca. kece badaii mbak
Keke Naima
sampe sekarang, saya belum juga nonton film ini. Tapi untuk novelnya memang bagus banget, sih
Kacang Almond
Bagus reviewnya, jadi ingin nonton filmnya 😀
Beby
Aku belom nonton, Mbak. Uda belik bukunya tapi ketinggalan di Medan. Hahah 😀
Aku gak kuaaaat kalok film sedih sedih giniiiii..
ASI Bunda
bagus banget nge rivew nya,, jadi pingin nonton..
Lombok Wander
Film yg sedih…
Green Coffee
saya seneng banget dengan yang namanya film, apalagi film horror, mantep deh saya juga suka review yang dibuat sama mbanya, terima kasih
panah nusantara
kalau baca reviewnya kayaknya bagus filmya.. diputar di bioskop sampe kapan ya…
Madura Bersatu
Pasti seru nih filmnya.. nonton aaahh…
Babang Travengler
Babang belum sempat nonton, pas ada waktu pilemnya dah turun dari Bioskop 🙁
faizahalfaza94
wih keren nih..